Asiknya Pengalaman Observasi Lapangan ke Yogyakarta Bersama Angkatan 36
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 8 Jakarta sukses menggelar kegiatan Observasi Lapangan (OL) bertema "Bangunlah Jiwa & Raga Membentuk Karakter Peserta Didik yang Cinta Alam, Budaya, dan Sejarah". OL kali ini berlokasi di Desa Wisata Pentingsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, pada tanggal 25-28 September 2024, dengan diikuti oleh 244 siswa/i kelas 11, 24 orang pendidik, tenaga pendidikan, koordinator kelas (korlas), dan juga komite.
OL dilaksanakan sebagai bagian dari penerapan kurikulum merdeka yang mengharuskan setiap sekolah melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA). Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan wawasan kepada siswa mengenai kondisi religi, teknologi, dan budaya masyarakat Desa Pentingsari, sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap alam, budaya, dan sejarah lokal.
Ketua pelaksana kegiatan, Heri, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa dalam menyesuaikan data-data di lapangan serta mengajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan yang khas di wilayah pedesaan.
“Kami ingin para siswa merasakan pengalaman yang tidak bisa mereka dapatkan di perkotaan, seperti menanam padi di sawah dan bermain gamelan,” ujar Pak Heri.
Heri menuturkan, terdapat kendala selama perjalanan, khususnya ketidaksiapan siswa yang belum terbiasa dengan kehidupan di desa. Meski demikian, Heri berharap setelah kegiatan ini, para siswa dapat menambah wawasan dan pengalaman hidup yang berguna di masa depan.
Keberangkatan rombongan dari Jakarta dimulai pada tanggal 25 September 2024. Para peserta tiba di Desa Pentingsari pada tanggal 26 September 2024. Kegiatan diawali dengan pembukaan di pendopo desa. Setelah sambutan singkat, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diarahkan ke pengnapan masing-masing yang telah disediakan oleh penduduk desa.
Setelah beristirahat sejenak, kegiatan penelitian lapangan dimulai. Siswa-siswi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok religi, kebudayaan, dan teknologi. Masing-masing kelompok bertugas untuk melakukan observasi mendalam terhadap aspek tertentu dari kehidupan di Desa Pentingsari.
Tiara Ramanda, salah satu peserta dari kelas 11, mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan ini. "Menurut aku, OL ini seru banget! Yang paling seru itu waktu kita turun ke sawah buat nandur padi, itu pengalaman pertama aku dan seru banget!" ujarnya antusias. Selain itu, Tiara juga mengungkapkan bahwa pengalaman memainkan gamelan dan menyusuri sungai menjadi momen yang tidak terlupakan.
Setiap kelompok melakukan penelitian mendalam mengenai aspek yang ditugaskan. Kelompok religi fokus pada praktik keagamaan dan nilai-nilai spiritual masyarakat, kelompok kebudayaan meneliti seni dan tradisi yang masih dijaga masyarakat setempat, sementara kelompok teknologi mengamati penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
Pada malam harinya, kegiatan ditutup dengan pertunjukan tari tradisional yang dipersembahkan oleh warga setempat. Setelah pertunjukan, diadakan sesi tanya jawab antara siswa dengan para narasumber, termasuk Kepala Desa, Cipta Ningtias, yang menjelaskan lebih lanjut tentang kebudayaan dan sejarah terbentuknya Desa wisata Penting Sari. Acara diakhiri dengan briefing mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada hari selanjutnya.
Pada 27 september 2024, para siswa dijemput dengan Jeep untuk menuju wisata Lava Tour. Sehabis selesai menikmati wisata, siswa menikmati perjalanan berikutnya di Bhumi Merapi. Selepas itu, siswa diantarkan untuk beristirahat di Hotel Matahari Yogyakarta. Malam hari nya, siswa diarahkan untuk ikut mengelilingi Wisata Malioboro dan kembali ke hotel lagi sekitar jam 23.00 WIB.
Pada hari terakhir, kegiatan dimulai dengan sarapan pagi di hotel, dilanjut menuju tempat oleh-oleh bakpia juwara satoe. Kemudian, siswa/I melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Setelah itu, Siswa kembali ke Jakarta dan tiba pada jam 13.00 WIB
Observasi Lapangan di Desa Pentingsari ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga yang akan membekali siswa dengan pemahaman lebih dalam mengenai kehidupan sosial, budaya, dan alam yang berbeda dari keseharian mereka di perkotaan.